Teks foto: Komisi II DPRD Kabupaten Bengkalis Saat Ke Dinas Tanaman Pangan Dan Holtikultura Provinsi Riau

Pekanbaru, Humas DPRD - Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bengkalis Ruby Handoko bersama anggota menyampaikan harapan dan meminta solusi kepada Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Riau terhadap beberapa masalah yang dihadapi di Bengkalis, Selasa (28/12/2021).

"Di Kecamatan Siak Kecil lebih kurang 1000 hektar tanaman padi yang sudah masuk ke dalam cluster kemudian Kecamatan Bantan sebanyak 500 hektar, harapan kami agar provinsi bisa membantu terutama dari segi pembibitan, benih bibit yang bersertifikasi dan dalam hal ini menjemput bola dana dari Provinsi agar dana tersebut bisa dikucurkan untuk Kabupaten Bengkalis khususnya," ungkap Ruby Handoko.



Menanggapi hal tersebut Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Riau, Ir. Syahfalefi menuturkan, dalam konsep pendekatan pengembangan kelembagaan yang berbasis kooperasi diharapkan ada lahan yang disiapkan untuk membangun cluster.

"Dalam rangka mewujudkan 50% Kebutuhan beras masyarakat Riau pada Tahun 2024, maka salah satu tujuannya yaitu bergerak untuk menanam padi dimana pada saat ini hanya mencapai 29% kebutuhan beras yang bisa disediakan dan di produksi dari daerah sendiri, maka dari itu mencoba beberapa pendekatan dan coba membagi beberapa cluster yang dianggap bisa 200 Indeks Pertanaman (IP)," tutur Ir. Syahfalefi.

Lebih lanjut Ir. Syahfalefi menjelaskan untuk Kabupaten Bengkalis diambil 2 cluster, cluster pertama cluster Siak Kecil kemudian cluster kedua cluster Kecamatan Bantan, secara konsep pendekatan cluster ini adalah mewujudkan pertanian mandiri.

Provinsi menetapkan cluster tersebut pada hamparan diatas 500 hektar, dan membuat analisa apabila dikelola oleh koperasi atau Bumdes dengan infrastruktur yang disediakan sangat menguntungkan. Terkait benih bisa disediakan baik itu sumber APBD maupun APBN, dan beberapa kegiatan sudah dialokasikan.

"Untuk Kabupaten Bengkalis sudah ada kegiatan membangun jaringan irigasi sebesar 1 milyar supaya bisa Indeks Pertanaman (IP) 200 pada tahun 2022, kedepannya akan diciptakan penangkar sekian hektar untuk benih, untuk itu agar produksi meningkat harus disiapkan Alsintan yaitu unit pelayanana alat dan mesin pertanian dalam rangka mendukung pembangunan pertanian, mendayagunakan alat dan mesin pertanian yang bertujuan agar proses pembukaan/pengolahan lahan panen dan pasca panen bisa berjalan dengan baik," terangnya.

Sekretaris Komisi II DPRD Kabupaten Bengkalis Zamzami Harun mengatakan di daerah Pinggir, Mandau dan Rupat rata-rata merupakan wilayah perkebunan. mewakili setiap wilayah Kabupaten Bengkalis banyak masyarakat yang kurang informasi cara pengelolaan ketahanan pangan dan program dari pemerintah pusat.

Syahfalefi menjelaskan, "Ini menjadi tanggung jawab kita bersama dalam rangka mewujudkan pertanian, dalam hal ini kami juga sedang bekerja sama dengan Politeknik Bengkalis untuk membuat perencanaan di beberapa titik untuk kegiatan optimalisasi lahan, pendekatan secara cluster bisa di konsep dan perencanaan secara komperhensif hingga pemasarannya," tutupnya.

Hadir dalam pertemuan, Kabid Tanaman Pangan Wisnu Handana, Kabid Holtikultura Dedi Yasmono, Kabid Sarana dan Prasarana yang diwakili Gusman.

 


[Ikuti Terus DPRD Bengkalis Melalui Sosial Media]







DPRD Bengkalis
di Google+



DPRD Bengkalis
di Instagram

Berita Lainnya

Tulis Komentar