Teks foto: Komisi II DPRD Kabupaten Bengkalis Saat Melaksanakan Rapat Bersama PT. PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Riau dan Kepulauan Riau

Pekanbaru, Humas DPRD - Komisi II DPRD Kabupaten Bengkalis berkoordinasi ke PT. PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Riau dan Kepulauan Riau terkait percepatan  perbaikan dan pembangunan kelistrikan serta pengoperasian kabel laut di Kabupaten Bengkalis, pada Jum'at (13/12/2024).

Koordinasi ini turut didampingi Wakil Ketua DPRD Hendrik Firnanda Pangaribuan dan disambut oleh Fakhrudin Fajar Senior Manager Keuangan Komunikasi dan Umum, Tajudin Nur Manager Komunikasi dan Tanggup Jawab Sosial Lingkungan (Humas), Agus Fitriansyah Manager UP2K Provinsi Riau, Luber Tri Hartoko Perwakilan UP3K Dumai, Silvia Iriani Manager Perencanaan Sistem Kelistrikan serta jajaran PT. PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Riau dan Kepri.

Ketua Komisi II, Al Azmi  menyampaikan, "Kami hadir disini untuk berdiskusi  terkait listrik yang tidak stabil, juga untuk mengetahui perkembangan  program pemasangan kabel bawah laut," ujarnya.

Hendrik Firnanda Pangaribuan selaku Wakil Ketua DPRD turut memberi saran kepada tim dari PLN untuk lebih sering turun ke lapangan, aktif ke bawah agar lebih banyak tahu permasalahan listrik yang ada di daerah-daerah.

Rindra Wardana menambahkan, "Kita berharap dusun yang belum mendapatkan aliran listrik untuk segera di bantu agar masyarakat dusun bisa menikmati terangnya lampu di daerahnya, dan anak-anak mereka belajar dengan nyaman."

Diskusi berjalan dinamis, berbagai pertanyaan, saran dan pendapat yang disampaikan oleh anggota komisi II. Seperti Ferry Situmeang anggota Dapil Rupat-Rupat Utara yang menyampaikan, "Di Sungai Pecut di Rupat yang sudah beberapa kali di Survey untuk dibangun listrik, tetapi belum ada perkembangannya, kita minta pihak PLN ada solusi untuk ini," tambahnya.

"Memang persoalan listrik betul-betul Urgent bagi masyarakat, seperti di Dusun Bagan Benio Desa Tasik Serai yang daerahnya tidak ada akses jalan masuk, kita menginginkan ada inovasi terbaru yang bisa masuk kesana supaya mereka dapat merasakan listrik," tambah Erwan Legislator asal Talang Muandau.

Persoalan Listrik menjadi perhatian serius bagi anggota komisi II, karena menjadi kebutuhan masyarakat. Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Komisi II Tairan juga meminta listrik yang ada di daerahnya yang selalu mati agar bisa hidup dengan normal, hal ini sering terjadi ketika hari hujan.

Begitu juga dengan Asep Setiawan, ia menjelaskan, "Pada kualitas aliran listrik terdapat persoalan drop daya, di Siak Kecil daya di bawah 130 Volt, persoalannya Trafo yang jaraknya jauh dari rumah warga. Kita harap kinerja ULP perlu ditingkatkan sehingga laporan masyarakat bisa segera diatasi. Kemudian terhadap penggunaan listrik, selalu mati apalagi ketika Bulan Ramadhan, harapan kita hal seperti ini jangan sampai terjadi lagi," terangnya.

Manager Perencanaan Sistem Kelistrikan, Silvia Iriana menjelaskan, di Tahun 2024 ini sudah melakukan penambahan kapasitas untuk pembangkit di Bengkalis 6MW, dan PLN sudah memiliki kabel laut yaitu di Dumai-Rupat namun secara kapasitas hanya 6MW sehingga perlu penambahan kapasitas untuk jalur Dumai-Rupat dan ini masih proses pengurusan izin.

Silvia menambahkan, di Tahun 2025 akan dilakukan pembangunan GI Pakning sebagai Landing Point saluran kabel laut tegangan tinggi ke Pulau Bengkalis setelah transisi dari KID ke GI pakning serta pembangunan GI Bengkalis yang dilaksanakan di tahun 2026.

Dalam kesempatan itu, Agus selaku Manager UP2K menjelaskan, berkaitan dengan dusun yang belum ada listrik mekanismenya yaitu dengan memasukkan permohonan usulan listrik kepada PLN Provinsi untuk di evaluasi dan akan masuk ke antrian pembangunan listrik.

"Berdasarkan Data yang sudah kita rangkum untuk daerah Kabupaten Bengkalis ada 13 lokasi yang akan kami bangun listrik melalui Penyertaan Modal Negara (PNM), jadi untuk yang dipertanyakan ini sudah masuk di dalam Roadmap pembangunan kita. Kami punya produk inovasi SuperSUN yaitu produk gabungan antara solar sel dengan penyimpanan baterai, ini mungkin bisa dimasukkan di daerah pulau seperti Bagan Benio ini," tuturnya.

Tajudin Nur selaku  Manager Komunikasi menambahkan, berkaitan dengan listrik yang tiba-tiba mati mungkin jaringan listriknya ada terganggu seperti ranting pohon dan sebagainya yang terlalu berdekaran dengan jaringan listrik, kita perlu komunikasi bersama masyarakat untuk mengetahui jalur listrik yang terganggu agar bisa diatasi dengan baik.

Luber UP3K Dumai turut menjelaskan, "Untuk meningkatkan tegangan, kami kemarin sudah membangun jaringan dari Kawasan Industri Dumai (KID) sampai ke perbatasan antara Dumai dan Bengkalis sehingga jaringan khusus ke Pakning dan sekitarnya langsung dari Gardu Induk (GI) Kawasan Indsutri Dumai (KID)."

"Kita berharap setelah dilaksanakan pertemuan ini listrik di Kabupaten Bengkalis bisa tetap berjalan dengan lancar, dan daerah-daerah yang belum ada listrik segera disiapkan proposalnya agar dapat secepatnya dimasukkan listrik," tutup Al Azmi.

 


[Ikuti Terus DPRD Bengkalis Melalui Sosial Media]







DPRD Bengkalis
di Google+



DPRD Bengkalis
di Instagram

Berita Lainnya

Tulis Komentar