Terwujudnya Kabupaten Bengkalis Sebagai Model Negeri Maju dan Makmur di Indonesia
me

RAHMAH YENNY, S.Sos., M.Si

Anggota

Data Personal


Tempat/Tgl Lahir :
Pekanbaru, 05-07-1984
Agama :
ISLAM
Jenis Kelamin :
P
Status Perkawinan :
KAWIN

Keluarga


Nama Istri/Suami :
M. FADLUL WAJDI, S.STP., M.Si
Jumlah Anak :
2 Anak

Fraksi & Daerah Pemilihan


Fraksi :
Fraksi Partai Golkar
Daerah Pemilihan :
SIAK KECIL

Posisi di Komisi


Nama Komisi :
Komisi I
Jabatan :
Anggota

Posisi di Badan Kelengkapan


Nama Badan :
Badan Musyawarah (Anggota)
Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Anggota)

Jabatan di Badan Publik


Jabatan :

Jabatan di Komisi Publik


Jabatan :

Riwayat Pendidikan


SDN 001 Rintis Pekanbaru (1990-1996)
SMPN 1 Pekanbaru (1996-1999)
SMUN 1 Pekanbaru (1999-2002)
Teater Ghanta Jakarta Selatan (2002-2004)
S1 UIR (2007)
S2 UIR (2014) 

Riwayat Pekerjaan

1. Anggota DPRD Kabupaten Bengkalis (2019-2024)

Riwayat Organisasi

1. HMI Pengkaderan Cilosari (2003)
2. Pengurus BEM UIR (2005,2006,2006)
3. Komisi Perempuan dan Anak Dema Fisipol UIR
4. Anggota Sanggar Seni LDT UIR
5. Pengurus Sanggar LDT Riau
6. Sekretaris Umum DPW PUAN Riau (2007-2016)
7. Ketua Dharma Wanita Kecamatan Siak Kecil (2010)
8. Ketua BKMT Kecamatan Siak Kecil (2011)
9. Ketua Dharma Wanita Kecamatan Mandau (2012)
10. Ketua TP PKK Kecamatan Bukit Batu (2013)
11. Ketua Forum PAUD Kecamatan Bukit Batu (2013)
12. Ketua Pencegahan KDRT Bukit Batu (2013)
13. Wakil Sekretaris DPW PAN Riau
14. Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan MPC PP Kabupaten Bengkalis

Biografi

Istri dari Camat Siak Kecil M. Fadlul Wajdi ini cukup dikenal oleh masyarakat di Dapilnya, karena kegiatan-kegiatannya di masyarakat pun banyak khususnya di TP PKK Siak Kecil. Apalagi Ia rutin membagikan setiap kegiatan di berbagai acara yang diikutinya di media sosial yang dimilikinya. Ini membuktikan bahwa ibu muda dari dua anak ini merupakan sosok yang aktif, tidak hanya di lingkungan masyarakat tetapi juga di berbagai organisasi yang melibatkannya. Sebut saja beberapa diantaranya HMI Pengkaderan Cilosari tahun 2003, Pengurus BEM UIR tahun 2005-2006, Sekretaris Umum DPW Puan Riau tahun 2007- 2016, Ketua Dharma Wanita Kecamatan Siak Kecil tahun 2010, Ketua TP PKK Kecamatan Bukit batu tahun 2013, dan lainnya. Diusung dari partai sebesar Golkar yang melahirkan pimpinan-pimpinan unggul, Rahmah Yenny mengaku bangga walau di masa-masa awal menjadi salah satu srikandi DPRD ia sempat merasa canggung dan harus ekstra belajar agar tidak tertinggal jauh. Khususnya ketika ia menjadi bagian di Komisi IV yang membidangi kesejahteraan dan sumber daya manusia sebagai anggota, ini merupakan tanggung jawab yang besar karena Komisi IV langsung berhubungan dengan masyarakat khususnya dibidang pendidikan, sosial, kesehatan, dan lain-lain.

“Awalnya saya berpikir saya akan canggung tapi semua diluar dugaan. Alhamdulillah saya merasa beruntung berada dalam lingkungan mereka, kita memang berbeda warna tetapi saya seperti sedang berada di dalam kelas yang langsung dibimbing dan diajarkan ahlinya. Ada ketua fraksi Golkar dengan sosok yang tenang tetapi tegas yang selalu menjawab setiap pertanyaan-pertanyaan saya, kawan-kawan fraksi lain tempat saya bercanda dan juga bertanya mengenai hal- hal yang belum saya fahami, ada Ketua dan senior-senior Komisi IV yang selalu memberi semangat, dan disaat saya ingin menyuarakan apa yang terjadi di masyarakat mereka akan berkata “Mari Kita Perjuangkan Bersama”, saya berharap agar kita semua tetap memupuk rasa persaudaraan diantara kita”, Ujarnya disalah satu media sosial. Sebagai istri seorang Camat yang wajib mendampingi dalam setiap kegiatan Kecamatan Siak Kecil, Penulis buku “Bangga Menjadi Perempuan” ini tetap mampu mengimbangi dengan kegiatan-kegiatannya di DPRD walaupun diakuinya masih berkejar-kejar dengan jadwal yang selalu padat.

 Ia pun tidak melupakan kewajibannya sebagai seorang ibu yang mengurusi suami dan 2 orang anak yang masih kecil-kecil. Selain itu, sebagai anggota Komisi IV ia kerap menyuarakan pendapatnya di berbagai kesempatan, baik pada rapat-rapat yang melibatkan mitra kerja komisi maupun saat konsultasi, koordinasi, atau kunjungan ke berbagai daerah di Indonesia. Tak segan-segan pula ia menegur atau memperingatkan kepada setiap OPD sebagai mitra kerja Komisi untuk terus memberikan pelayanan terbaik demi kesejahteraan masyarakat.

Peduli Guru Paud dan dan Hak Anak
Pernah menjabat sebagai ketua Forum Paud Kecamatan Bukit Batu, Rahmah Yenny sangat peduli terhadap kesejahteraan guru khususnya guru Paud di Kecamatan Siak Kecil. Pada kesempatan rapat yang berhubungan dengan guru, ia dengan lantang bersuara agar aspirasi dari guru-guru Paud di Dapilnya dapat terealisasi baik dari segi honor, maupun fasilitas-fasilitas lainnya karena ia melihat selama ini honor guru Paud belum memadai. Ia terus berusaha memperjuangkan hal tersebut bersama ketua dan anggota Komisi IV lainnya. Fokusnya terhadap hak anak salah satunya ia tunjukkan dengan menandatangani deklarasi Sekolah Ramah Anak beberapa waktu lalu di SDN 5 Siak Kecil. Program Sekolah Ramah Anak merupakan program nasional dimana seluruh sekolah yang ada di Indonesia hingga ke sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) untuk belajar diluar kelas. Tujuannya agar kesannya santai dalam upaya penjamin dan pemenuhan hak-hak hidup anak tanpa diskriminasi, serta bentuk penghargaan terhadap anak. Sebagaimana telah diamanatkan oleh UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. “Anak mempunyai hak untuk dapat hidup tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara wajar sesuai harkat dan martabat kemanusiaan serta mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi”, Ucapnya.

Selain itu, menurut Rahmah Yenny Sekolah Ramah Anak adalah sekolah yang terbuka melibatkan anak untuk berpartisipasi dalam segala kegiatan, kehidupan sosial, serta mendorong tumbuh kembang dan menjamin kesejahteraan anak. “Saya sangat mendukung gerakan nasional ini. Dan saya berharap gerakan ini kedepan akan terus berlanjut secara continue ,” jelasnya seraya berharap, dengan adanya sekolah ramah anak ini tidak ada lagi tindak kekerasan dan diskriminasi yang menyebabkan anak-anak murung dan tidak berkembang. Adapun prinsip-prinsip penyelenggaraan sekolah ramah anak yang harus diterapkan di antaranya sekolah dituntut mampu menjadi media pembelajaran bagi siswa, tidak sekedar tempat belajar, tetapi juga wadah yang menyenangkan bagi anak.***